Google
Web Blog ini

Be An INVENTOR !

An inventor is a person who creates or discovers new methods, means, or devices for performing a task. The word inventor comes form the latin verb invenire, invent-, to find. Though most commonly used to specifically describe those who have been granted a patent (see inventor (patent)), casual usage generally encompases those performing creative acts in categories well beyond those recognized by governments in the grant of exclusionary rights.

Friday, March 21, 2008

Yusmar Purwoko dan Sulfahri, penemu muda Indonesia

Dua pencipta dan penemu (inventor) muda Indonesia yakni Yusmar Purwoko dan Sulfahri ikut ambil bagian dalam '3rd International Exhibition for Young Inventors (IEYI) 2007' di Pragati Maidan, New Delhi, India, pada 13 - 16 Februari 2007. IEYI 2007 kali ini diikuti oleh murid-murid kelas 5 SD sampai kelas 3 SLTA dari 12 negara peserta.



Negara-negara yang ikut tersebut adalah Austria, Cina, Indonesia, India, Jepang, Korea Selatan, Mexico, Nigeria, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.
IEYI 2007 kali ini diselenggarakan oleh Confederation of Indian Industry (CII) dan Department of Science & Technology (DST), Ministry of Science and Technology India. IEYI 2007 merupakan kegiatan gandengan yang disisipkan di antara acara utama, yaitu '17th International Engineering & Technology Fair'(IETF).

Dua remaja Indonesia tersebut sebelumnya oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terpilih sebagai inventor muda. Yusmar Purwoko, pelajar kelas III SMP Muhammadiyah IV Yogyakarta merupakan pencipta alat peringatan tsunami. Sedangkan Sulfahri, adalah pelajar kelas III SMAN I Bulukumpa, Bulukumba, Sulawesi Selatan. Sulfahri, peraih juara ke-2 Lomba Karya Ilmiah Remaja di LIPI Jakarta tahun 2006 berupa ekstrak ubi gadung (Discorea hispida) yang diklaimnya terbukti efektif sebagai insektisida yang ramah lingkungan untuk hama semut rang-rang.

Selama pameran berlangsung, cukup banyak pengunjung terkagum-kagum dan ucapkan selamat setelah kedua inventor muda Indonesia. Alat peraga Yusmar termasuk yang mendapat perhatian pengunjung. Peristiwa tsunami di Indonesia beberapa waktu lalu diketahui banyak oleh sebagian masyarakat India sebagai bencana besar. Dalam acara penutupan 3rd International Exhibition for Young Inventor (IEYI) 2007 pada Jumat (16/2), Sri Lanka memperoleh penghargaan dari Japan Institute Invention & Innovation (JIII). Cina dan India memperoleh award dari World Intellectual Property Organization (WIPO), dan Indonesia meraih sebutan outstanding.

Indonesia telah mengikuti IEYI sejak penyelenggaraan pertama di Jepang (2004) dan kedua di Malaysia (2005). IEYI keempat direncanakan di Jakarta pada Nopember 2007.

Read More......

Ray Tomlison, penemu email dan lambang @ pada email

Banyak yang memakai email tapi mungkin tidak tahu kenapa dan siapa yang menemukan tanda @ dalam alamat email.

Surat elektronik atau electronic mail (e-mail) pertama yang berhasil dikirimkan antara dua mesin dilakukan oleh seorang insinyur pendiam, Ray Tomlison di BBN suatu hari di tahun 1972. Sebelumnya, Tomlison telah menulis program mail untuk Tenex, sistem operasi yang dikembangkan BBN, yang hingga sekarang masih beroperasi pada mesin-mesin PDP-10 ARPANET.


Selain itu, yang juga monumental adalah penemuan lambang @ pada e-mail yang kemudian digunakan orang di seluruh dunia. “Karena saya yang pertama [menemukan], jadi saya bisa leluasa memilih pungtuasi yang saya inginkan,” ujar Tomlison. “Saya memilih lambang @,” ujarnya. Karakter ini, menurut dia, lumayan membantu karena mirip huruf a untuk address atau alamat lembaga pemilik e-mail yang dituju. Ia tidak menyadari betapa saat itu ia sedang menciptakan sebuah icon penting untuk jagat Internet.

[ http://dapurhosting.com/blog/]

Read More......

Joko Suprapto, penemu mesin berbahan bakar air

Berbahan Dasar Air, Dipamerkan dalam Konferensi PBB
NGANJUK- Tak banyak yang tahu, penemu bahan bakar blue energy yang sedang dikampanyekan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) ternyata berasal dari Nganjuk. Dia adalah Joko Suprapto, warga Desa Ngadiboyo, Kecamatan Rejoso.

Kemarin, tim uji coba kendaraan berbahan bakar tersebut mengunjunginya. Mereka dipimpin staf khusus Presiden SBY, Heru Lelono. Rombongan itu dalam perjalanan dari Cikeas, Bogor menuju Nusa Dua, Bali, tempat digelarnya United Nation Framework Conference on Climate Change (UNFCCC) 2007.


“Luar biasa. Ini mobil Mazda Six punya Patwal Mabes (Polri) yang bisa berkecepatan 240 kilometer per jam ini kami coba lari 180 kilometer per jam tanpa ada persoalan. Jadi, moga-moga apa yang kita uji coba ini benar-benar bermanfaat. Insya Allah,” ujar Heru begitu turun dari Ford Ranger B 9648 TJ.

Untuk diketahui, pertemuan kemarin berlangsung di salah satu hotel di Nganjuk. Rombongan Heru tiba sekitar pukul 09.00. Mereka mengendarai lima unit kendaraan untuk menguji bahan bakar berbahan dasar air tersebut. Yakni, dua pikap double cabin Ford Ranger, satu sedan Mazda 6, satu bus, dan satu truk pengangkut blue energy.

Sebelumnya, rombongan dilepas oleh Presiden SBY, Minggu lalu, dari kediaman pribadinya di Cikeas, Bogor. Rencananya, blue energy itu juga akan dipamerkan kepada dunia dalam UNCFCCC atau Konferensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim di Nusa Dua, Bali.

“Kita ingin membuktikan kepada dunia internasional bahwa kita bukan bangsa kere yang terombang-ambing harga minyak dunia. Bangsa Indonesia bisa menemukan (bahan bakar, Red) sendiri,” tandas Heru bangga.

Kepada puluhan wartawan yang sejak pagi menunggu kedatangan rombongan, Heru mengungkapkan bahwa bahan bakar hasil penelitian belasan tahun Joko itu sangat irit. “Sekitar satu lima belas (1 liter dibanding 15 kilometer, Red). Tadi kami mencatat, untuk menempuh 374,5 kilometer, hanya butuh 25 liter,” tutur staf khusus Presiden bidang otonomi daerah itu.

Selain hemat dan mampu meningkatkan performa kendaraan, lanjut Heru, keunggulan bahan bakar tersebut adalah rendahnya emisi karbon yang dihasilkan. Ini sesuai dengan pesan UNFCCC yang digelar 3-14 Desember mendatang.

“Sudah dicoba sendiri oleh Bapak Presiden. Beliau kemarin sempat duduk di belakang knalpot bus ini sambil menciumi asapnya. Paspampres (pasukan pengamanan presiden) sempat kerepotan takut Presiden karacunan, tapi tidak. Coba saja,” tantangnya.

Penasaran, Wakil Bupati Nganjuk Djaelani Ishaq yang kemarin ikut menyambut kedatangan rombongan langsung mencoba mencium asap dari moncong knalpot bus. “Sama sekali tidak ada baunya,” kata Djaelani setelah berkali-kali setelah mengisap asap tersebut.

Ditemani Joko, Heru kemarin juga mengungkapkan bahwa untuk memakai blue energy, mesin tidak perlu dimodifikasi. “Sama sekali tidak perlu ada modifikasi apa-apa. Ini kami bawa mobil berlainan tahun, semua bisa pakai,” tandasnya.

Bahkan, lanjut Heru, ada yang sebelumnya menggunakan solar dan di tengah jalan langsung diganti 100 persen dengan blue energy. “Mobilnya malah semakin tidak ada getaran,” lanjutnya bangga.

Sementara itu, Joko Suprapto yang selama ini terkesan misterius soal kedekatannya dengan SBY, kemarin mulai blak-blakan. Terutama soal aktivitasnya sebagai peneliti dan penemu blue energy. Dia bahkan sempat sedikit membeber teknologi yang mulai ditelitinya sejak 2001.

“Intinya adalah pemecahan molekul air menjadi H plus dan O2 min. Ada katalis dan proses-proses sampai menjadi bahan bakar dengan rangkaian karbon tertentu,” terang peneliti yang mengaku banyak mengambil ide dari Alquran itu.

Untuk mesin dengan bahan bakar premium, solar, premix, hingga avtur, Joko mengaku telah menyiapkan bahan bakar pengganti sesuai dengan mesinnya. “Tinggal mengatur jumlah rangkaian karbonnya. Mau untuk mesin bensin, solar, sampai avtur ya sudah ada,” kata ayah enam anak itu.

Yang menarik, bahan dasar air yang digunakan adalah air laut. “Kalau air tanah bisa menyedot ribuan atau jutaan meter kubik. Kasihan masyarakat, paling bagus nanti bahannya air laut,” terang pria yang selalu menyembunyikan identitasnya, termasuk almamater tempatnya meraih gelar insinyur, itu. (jie)

Sumber: http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_radar&id=182899&c=61

Read More......

Berners-Lee, penemu Web

Berners-Lee, penemu world wide web, mendapatkan salah satu penghargaan paling bergengsi di Inggris Raya yaitu Order of Merit. Sir Tim menerima penghargaan dari Ratu Inggris atas kontribusinya yang luar biasa dalam bidang kesenian, ilmu pengetahuan dan beberapa bidang lainnya.

Sir Tim mendapatkan gelar kehormatan Order of Merit bersama presiden Royal Society, Lord Rees of Ludlow dan Rt Rev Lord Eames, mantan Anglican Primate of All Ireland serta Arcbishop of Armagh.


Sejarah internet bermula ketika Sir Tim menyusun sebuah sistem untuk mengorganisasi, menghubungkan dan menjelajah dunia maya dalam komputer. Akademisi asal Inggris tersebut menemukan sistem alamat website beserta tampilannya di Swiss pada tahun 1991. Seperti kita ketahui, hasil karyanya ini merevolusi pola komunikasi dunia. Sebelumnya, dia juga telah diberi penghargaan sebagai Greatest Britons atau Orang Inggris Terbesar dalam sebuah upacara pada tahun 2004.

Dia menciptakan program ini ketika masih bekerja di CERN atau European Particle Physics Laboratory di Jenewa, sebuah lembaga ilmu pengetahuan terkemuka di Eropa. Kode yang dia ciptakan membuat pekerjaan para ilmuwan jauh lebih mudah ketika mereka bermaksud untuk membagi hasil penelitian ataupun informasi tertentu melalui jaringan komputer.

Sir Tim sekarang menjabat sebagai direktur World Wide Web Consortium (W3C) di Massachusetts Institute of Technology (MIT) yang bermarkas di Boston, tempat di mana dia mendedikasikan diri sebagai akademisi.

Seperti dikutip detikINET dari BBC News, Kamis (14/6/2007), Order of Merit adalah penghargaan personal dari Ratu Inggris dimana sang ratu tidak membutuhkan nasehat dari siapapun untuk memberikannya. Hanya 24 orang yang sampai sekarang masih hidup mendapatkan kehormatan ini. Mereka berhak menyandang sebutan OM setelah nama mereka.

Pada masa lalu, penerima penghargaan Order of Merit termasuk orang-orang terkenal seperti Sir Winston churchil, Florence Nightingale, Bertrand Russel, Graham Greene dan juga ibu Teresa. ( dwn / dwn )

Read More......

Laksamana Cheng Ho (1371-1435), Penemu Benua Amerika

Bukan Christopher Columbus yang menemukan Benua Amerika yang pertama,
tapi Laksamana Cheng Ho (1371-1435) dari Cina. Begitu kata Liu Gang,
seorang kolektor peta. Ia mempunyai bukti untuk teori kontroversialnya
itu berupa peta yang berasal dari 1763. Namun, menurut Gang, peta itu
memiliki tanda yang jelas yang menerangkan peta itu adalah salinan
dari peta asli yang dibuat pada 1418. Tahun itu berbarengan dengan
ekspedisi Laksamana Cheng Ho yang berlangsung dari 1405 hingga 1432.
Dari sini, Gang yakin Cheng Ho adalah orang yang menemukan Benua
Amerika pertama kali dan mengelilingi dunia.


Peta itu dipamerkan Gang di Beijing sejak 16 Januari lalu. Gang
membeli peta itu dari kolektor peta dari Shanghai pada 2001. Namun, ia
baru menyadari betapa pentingnya peta itu setelah membaca buku laris
karya Gavin Menzies, 1421: The Year China Discovered the World. Dalam
buku itu, Menzies menerangkan teorinya bahwa peta dunia yang dibuat
oleh Laksamana Cheng Ho itu disalin oleh pembuat peta dari Eropa yang
kemudian digunakan sebagai panduan bagi misi penjelajahan samudra oleh
bangsa Eropa seperti Columbus, Ferdenand Magellan, Vasco da Gama, dan
James Cook.

Cheng Ho adalah kasim muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar
Yongle (berkuasa pada 1403-1424)--kaisar ketiga dari Dinasti Ming.
Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao,
berasal dari Provinsi Yunnan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan,
Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan kasim. Ia adalah seorang
bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han tapi
beragama Islam.(dari mailis karinasari,AFP)

Read More......

Nikola Tesla dan Listrik Tanpa Kabel

Seorang ilmuwan mengaku mampu menangkap kekuatan dasar planet, lalu menyalurkan energi listrik itu untuk berbagai kepentingan. Hebatnya, distribusi itu dilakukan tanpa kabel.

listrik3.gif (19121 bytes)Adalah Nikola Tesla, insinyur listrik kelahiran Smiljan - saat itu bagian dari Kerajaan Austro-Hungarian, kini Yugoslavia - pada 9 Juli 1856. Konon kejeniusan Tesla setingkat dengan Thomas Alfa Edison. Pertama kali hijrah ke New York tahun 1884, ia hanya bermodal uang 4 sen, dan kopor berisi beberapa artikel teknik yang ditulisnya di Beograd dan Paris, sebuah buku kumpulan puisi karyanya, dan beberapa kalkulasi teknis mesin terbang.Namun, di kepala lelaki bermata dalam dan biji mata agak terang (padahal, biasanya keturunan Slavia bermata gelap) telah tersimpan semua detail tentang generator arus AC polyphase, yang kemudian jadi dasar instalasi pembangkit listrik tenaga air di air terjun Niagara tahun 1895, serta sebagai standar mesin industri.


30 hak paten dalam setahun
Di New York, Tesla bekerja untuk Edison. Ia merancang 24 jenis dinamo. Namun keduanya tidak pernah cocok. Maka, April 1887 Tesla mendirikan laboratorium sendiri. Dalam waktu singkat ia membuktikan, sistem arus AC (bolak-balik)-nya jauh lebih hebat dibandingkan dengan sistem DC (searah) Edison.

Hebatnya, kurang dari setahun ia telah mematenkan sekitar 30 karya. Malah 20 tahun berikutnya ia menelurkan penemuan di bidang teknik listrik dan radio dalam jumlah yang mencengangkan. Sayang, serangkaian kecelakaan memusnahkan banyak tulisannya. Mana mungkin ia mengingat setiap tanggal penemuannya? Namanya sebagai penemu pun sering terabaikan.

Untung, ada usaha untuk meluruskan. Misalnya, Tesla, bukannya Marconi, penemu sirkuit pencari gelombang yang jadi dasar radio. Pahitnya, fakta ini ditentukan Pengadilan Tinggi AS tepat di tahun kematiannya. Sebenarnya masih berjajar kemungkinan gelar lain, seperti peneliti pertama sinar katoda dan sinar X, radiasi ultraviolet dari arus berfrekuensi tinggi dan efek terapinya terhadap tubuh. Ia pula yang merancang nenek moyang tabung lampu fluorescent, serta mengembangkan alat serupa laser. Salah satu penemuan yang mengabadikan namanya adalah kumparan Tesla. Namun, karya ini saja tak mampu mencerminkan prestasi ilmiahnya yang merevolusi dunia modern. Ilmuwan masyhur Inggris Lord Kelvin berkomentar, “Kontribusi Tesla di bidang kelistrikan melampaui yang dilakukan orang lain.”

listrik1.gif (63352 bytes)

Suasana tiruan pemancaran jutaan volt arus listrik di Colorado Springs dengan percikan api buatan. (Foto-foto: The Unexplained)

Karena kreativitasnya, tahun 1912 Tesla dinominasikan untuk hadiah Nobel di bidang ilmu fisika. Tapi ia menolak. Ia lebih merasa berhak memperoleh pada tahun 1909 atas Nobel yang dianugerahkan pada Marconi. Alasannya, pada 1898 di Madison Square Garden, New York, ia mendemonstrasikan perahu radio kontrol.

200 lampu menyala tanpa kabel
Berbeda dengan Marconi, Tesla sangat peduli dengan transmisi energi bukan cuma dalam jumlah kecil berupa sinyal radio, tapi juga energi besar listrik untuk keperluan rumah tangga dan industri. Malah tahun 1899 ia membangun stasiun pengirim tenaga listrik raksasa di Colorado Springs, di dataran tinggi Rocky. Instalasi itu serupa lumbung berukuran 60 m2. Tepat di tengah atap ada rangka menara setinggi 60 m. Di puncaknya terpasang bola tembaga berdiameter 90 cm. Di dalam bangunan ada kerangka bulat berdiameter 23 m yang dipagari lalu dililit kawat sebagai kumparan utama pemancar, kumparan kedua berdiameter 3 m menempel langsung di tiang.

Prinsip kerjanya serupa dengan mainan ayunan anak-anak. Dorongan ringan akan mulai menggerakkannya, dorongan yang sama di saat yang tepat, akan membuat ayunan makin tinggi. Demikian pula rangkaian dari getaran listrik, frekuensi yang diterima tepat pada kumparan utama, akan menghasilkan getaran yang akan makin besar dan hasilnya makin tinggi di kumparan kedua. Getaran di tiang dihubungkan dengan kumparan kedua Tesla akan membangkitkan gelombang radio frekuensi tinggi yang mampu berjalan jauh ke belahan lain bumi secara bolak-balik.

Jika kemudian dengan alat oscillation (pengubah arus DC menjadi AC) diselaraskan pada frekuensi alami arus listrik bumi, saat kembali arus akan memperkuat getaran voltase di tiang, dan mendorong keluar arus dari bumi. Hasilnya, arus yang makin besar akan keluar sebagai gelombang melalui pemancar itu. Menurut teori, seluruh planet dapat dipakai sebagai sirkuit kedua penguat arus.

Suasana pengoperasian alat itu diceritakan oleh John J. O’Neill dalam Prodigal Genius. Tesla melihat puncak tiang dari luar bangunan, pembantunya Czito berdiri takut-takut di dekat alat kontrol di dalamnya. Ketika Czito memencet tombol, kumparan kedua dikelilingi oleh api listrik yang melingkar, bepercikan ramai menembus ke luar bangunan, dan terdengar bunyi gemeretak keras di ketinggian jauh di atas kepala. “… Muncul bunyi gemeretak dahsyat dari kumparan yang makin lama makin keras … Bunyi itu susul-menyusul serupa rentetan senapan mesin. Letusan jauh di ketinggian di udara yang sangat keras lebih mirip gelegar meriam. Seakan terjadi perang artileri di dalam bangunan … Tiba-tiba muncul sinar biru aneh di dalam bangunan. Kumparan menyala. Setiap titik di dalam bangunan menyemburkan api. Begitu banyak lidah api yang berkobar ….“

Tesla terpesona. Dari bola tembaga di puncak tiang, muncul ledakan, kilat, dan lidah api sejauh 40 m. Tiba-tiba kilat itu berhenti. Tesla berlari masuk ke laboratorium, memprotes Czito karena menghentikan percobaan. Tanpa bicara Czito menunjuk tombol kontrol, power supply rusak. Percobaan itu membakar habis sistem pembangkit Perusahaan Listrik Colorado Spring.

listrik5.gif (53015 bytes)
Demonstrasi modern ide Tesla. Lampu fluorescent menyala oleh gelombang frekuensi radio dari kumparan Tesla, tanpa kabel.

Untungnya, generator perusahaan itu hasil rancangan Tesla, sehingga dalam seminggu bisa dioperasikan lagi. Hasil percobaan itu dijelaskan dalam karya tulisnya, “… Bila kita mengeluarkan suara lalu mendengar gema, artinya suara itu membentur dinding atau hambatan pada jarak tertentu, lalu dipantulkan kembali. Seperti suara, gelombang listrik bisa dipantulkan. Bukti kesamaan mereka adalah fenomena listrik yang dikenal sebagai gelombang tetap yaitu gelombang dengan bentuk tetap. Aku tidak mengirim getaran listrik ke arah dinding, melainkan ke arah batas bumi di kejauhan. Yang kuperoleh, gelombang listrik seimbang … dipantulkan dari jauh.“

Demonstrasi efek kumparan Tesla untuk instalasi raksasa di Colorado Springs itu mampu menyalakan 200 lampu pijar karya Edison pada jarak 40 km tanpa kabel!

Memancing arus listrik bumi
Setelah itu, Tesla memulai proyek yang lebih ambisius, ia sebut sistem jaringan dunia. Dengan memanfaatkan getaran listrik alamiah bumi ini akan tersedia energi listrik yang murah dan universal. Didukung dana dari pengusaha kereta api terkemuka J.P. Morgan, ia memulai konstruksi kompleks transmisi di lahan seluas 800 ha di Wardencliff, Long Island, 100 km dari New York. Rangka kayu menara menjulang setinggi 45 m. Di atasnya dipasang elektroda tembaga berdiameter 30 m serupa donat raksasa dengan tabung berdiameter 6 m. Namun, tidak ada dana untuk menyelesaikannya. Menara itu sempat berdiri selama 12 tahun, sampai akhirnya dirobohkan selama PD I demi alasan keamanan. Semua skema rancangan tidak terwujud, gagal pula proyek kota industri yang dirancang bersama rekannya, arsitek Stanford White.

Sejak itu Tesla berusaha lebih kreatif. Ia tak pernah miskin ide. Saat ilmuwan dan insinyur lain mencoba menerapkan ilmu pada peralatan praktis atas berbagai ide - yang dapat diklaim berasal dari ide dasarnya, Tesla malah mengembangkan teori-teori baru. Makin tua Tesla, makin renggang pula hubungannya dengan masyarakat ilmiah. Tak heran bila ia sering mengeluarkan pernyataan fanatik yang bertentangan dengan mazhab lain. Misalnya, ia tidak dapat menerima gambaran modern struktur atom yang berbeda dengannya, atau mau memahami ide memecah atom.

Dari percobaan dengan oscillator listrik berenergi tinggi dan gelombang sangat panjang, ia yakin, tiap benda selalu bergetar. Namun, ia melihat itu sebagai bentuk hubungan fisik sederhana antara dua benda daripada konsep canggih mekanika kuantum. Di Colorado Springs, Tesla memompa elektron keluar-masuk bumi. Ia menyebut, membangkitkan arus listrik bumi dalam gerakan getar dengan transmisi gelombang sangat panjang.

listrik4.gif (48639 bytes)

Tesla dan lampu fluorescent. Tenaga frekuensi tinggi diterima lampu melalui kawat yang disembunyikan di tubuh Tesla.

Selain panjang gelombang, Tesla diduga menemukan prinsip laser. Tak lain karena sinar laser dihasilkan oleh oscillator yang sama seperti yang dipakai Tesla untuk menghasilkan listrik voltase tingginya. Apalagi dalam tulisan tahun 1934, Tesla bercerita tentang alat yang serupa laser. Ia menyebut, ada partikel yang bisa berdimensi besar atau mikroskopis, yang mampu mengirimkan energi berbentuk sinar atau sejenisnya ke wilayah yang sangat jauh. Ribuan PK energi dapat dikirim berupa aliran yang lebih kecil dari seutas rambut, dan mampu menembus hambatan apa pun.

Sebelum tahun 1960 laser nyata pertama dibuat oleh fisikawan Amerika, T.H. Maiman, yang menggunakan sebatang batu rubi sintetis untuk menghasilkan lampu merah. Caranya, memompa energi sinar dengan frekuensi sama ke dalamnya.

Ada beberapa aspek penting yang membedakan sinar laser dengan sinar biasa. Sinar laser terdiri dari sinar sejenis dengan panjang gelombang sama, pemancaran hanya ke satu arah, dan gelombangnya koheren. Sedangkan sinar biasa punya panjang gelombang berbeda-beda yang memancar ke berbagai arah. Karenanya, sinar laser dapat dikirim ke tempat yang jauh tanpa harus menyebar atau berkurang kekuatannya. Ini dibuktikan dengan mengirimkan sinar ke bulan yang kemudian dipantulkan ke bumi melalui reflektor yang dipasang oleh orang pertama yang mendarat di bulan. Sinar yang kembali tak menunjukkan berkurangnya kekuatan.

Pada ulang tahun ke-82, dalam jamuan makan malam di Hotel New Yorker, Tesla ditanya apakah dapat menghasilkan efek di bulan yang cukup besar untuk dilihat oleh astronom melalui teleskop berkekuatan tinggi.

Tesla mengaku, bisa mengirim sinar yang akan berpijar di bagian gelap bulan sabit. Demikian benderang sinarnya sehingga serupa bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang.

Senjata sinar mematikan
Kemudian timbul isu, Tesla menemukan senjata sinar dengan kekuatan dan ketepatan yang belum pernah ada sebelumnya. Apalagi, di akhir hidup Tesla meninggalkan isyarat yang menguatkan dugaan itu. “Penemuanku bisa menghancurkan apa pun, manusia atau mesin yang ada dalam radius 320 km.” Tapi, dalam artikel tahun 1935, ia menyanggah bila penemuannya menyebabkan perang. Ia mengaku benci perang. “Perang tidak dapat dihentikan dengan membuat pihak yang lemah menjadi kuat. Cara paling tepat, membuat tiap bangsa, kuat atau lemah, mampu mempertahankan diri. Tiap negara, besar-kecil, tak akan kalah melawan musuh. Jika senjata itu diterima, hubungan antarbangsa akan mengalami revolusi.”

Kecurigaan itu berekses tak menyenangkan padanya tak lama setelah ia berpulang, 7 Januari 1943, di kamar New Yorker Hotel di Manhattan. Sebelum tubuh kakunya dipindah, beberapa agen FBI masuk kamar, membuka brankas mini, dan mengambil semua dokumen yang diduga berisi detail rancangan senjata rahasia.

Sampai beberapa dekade ketakutan akan senjata rahasia Tesla masih menghantui beberapa kalangan. Misalnya, Mayor Jenderal George Keegan, mantan kepala intelijen AU AS, yang curiga dengan munculnya badai listrik aneh di kawasan Kanada tahun 1977 seperti yang dimuat dalam Harian Evening Standard di London. Keegan yakin, badai itu akibat percobaan senjata partikel Sovyet yang mampu meledakkan rudal balistik antarbenua - yang tengah melintas di atas lapisan atmosfer. Belum lagi kabar aneh, asisten terakhir Tesla, Arthur Matthews, diinterogasi secara intensif oleh insinyur listrik Rusia.

Isyarat pertama akan eksperimen senjata partikel itu muncul saat satelit data mengindikasikan kehadiran tak terduga hidrogen, dengan terlacaknya tritium (bahan bakar bom hidrogen) di lapisan atas atmosfer. Petugas rahasia menghubungkannya dengan informasi bahwa Sovyet mengadakan percobaan di Semipalatinsk, Kazakhstan. Demikian pula instalasi berkode Tora di Sary-Shagan, + 800 km dari Semipalatinsk, Sovyet, atau di Gomel dekat Minsk. Tujuannya, mengembangkan senjata yang mampu mempercepat dan memfokuskan sinar partikel atom pada sasaran tembak, misalnya rudal.

Partikel subatomik yang dipakai dalam senjata itu adalah proton atau elektron. Dalam teori fisika modern, zat ini dapat dipercepat dengan alat yang dikontrol oleh oscillator dari medan elektromagnet, atau energi gelombang yang dapat dipompa ke depan. Cara ini persis seperti cara kerja kumparan Tesla, atau gelombang sinar laser. Yang utama tentang senjata partikel atau laser adalah sinarnya terdiri atas energi gelombang yang dihasilkan seperti frekuensi yang sama telah menyatu dalam sifat mereka sendiri, atau menjadi emisi koheren. Gelombang tetap ini sejenis dengan yang dijelaskan Tesla dalam karya tulis tahun 1900.

Secara samar Sovyet menjelaskan percobaan itu dilakukan dalam saluran frekuensi tinggi. Akibatnya, muncul gangguan hebat pada beberapa stasiun radio selama tahun 1976, yang diprotes oleh beberapa negara, termasuk Inggris.

Selain masalah gangguan radio, ada masalah lain yang lebih penting yaitu efek penembakan yang sulit terkontrol atas senjata sinar partikel di lapisan atas atmosfer. Pada ketinggian sekitar 100 km di atas permukaan bumi terdapat lapisan ionosfer. Bagian ini terdiri atas beberapa lapisan yang sedikit sekali mengandung air. Sebagian atomnya terbongkar menjadi ion bermuatan listrik. Lapisan ini bertanggung jawab atas pemantulan gelombang panjang radio dalam mengelilingi bumi. Ia juga bagian dari atmosfer di mana muncul aurora borealis (sinar di angkasa yang muncul di wilayah kutub geomagnetik bumi di malam hari akibat tingginya aktivitas matahari, bisa tampak di Kanada, Alaska, dan Skandinavia Utara) dengan muatan listrik yang luar biasa sebagai respons atas penyinaran kosmis terus-menerus di angkasa.

Sinar partikel yang terfokus baik dapat menghantam lubang di ionosfer. Partikel-partikel itu dapat secara positif mengisi proton, atau sebaliknya secara negatif mengisi elektron. Keadaan ini akan mempengaruhi penyebaran ion di sekitar jejak sinar lampu, yang berakibat munculnya aurora dan gangguan radio, serupa yang terjadi di Kanada tahun 1977.

Tapi adakah pengaruhnya terhadap kondisi terakhir atmosfer dan iklim di bumi? Andrew Michrowski, ilmuwan di jaringan pembangkit tenaga di Kanada Timur, yakin. “Pasti Rusia melakukan percobaan berdasarkan ide Tesla, dan telah mengubah iklim dunia,” ujarnya. Lain lagi dengan Watson W. Scott, direktur operasi di Departemen Komunikasi Kanada di Ottawa, “Mungkinkah percobaan ini berkaitan dengan kekeringan hebat di Inggris tahun 1976, hawa hangat di Greenland, dan turunnya salju di Miami? Belum ada bukti yang mendukung kebenarannya.” (The Unexplained/Sht)

Read More......

ADAM Osborne, Penemu Personal Computer

ADAM Osborne adalah salah seorang yang memegang peranan penting dan berpengaruh di dalam sejarah awal pembuatan personal computer (PC). Ia dilahirkan di Thailand pada 1939, dan menghabiskan masa anak-anaknya di Tamil Nadu, India Selatan, bersama kedua orang tuanya yang berkebangsaan Inggris. Ia pindah ke Inggris saat berusia 11 tahun. Pada tahun 1961 ia lulus dari Universitas Birmingham, Inggris, sebagai sarjana muda di bidang teknik kimia. Setelah itu, ia pindah ke Amerika Serikat dan menyelesaikan pendidikannya di Universitas Delaware dan memperoleh gelar doktor di bidang teknik kimia. Kemudian, ia bekerja di sebuah perusahaan pertambangan minyak Shell Oil.


Seperti kebanyakan orang yang selalu berpikir kreatif, Osborne merasa tidak nyaman dalam menjalani kehidupannya sebagai karyawan di perusahaan besar. Ia tidak betah berlama-lama berada di Shell dan mengundurkan diri dari perusahaan tersebut. Ia kemudian menyadari bahwa dirinya sangat menikmati pekerjaan barunya sebagai penulis buku panduan, khususnya tentang buku panduan komputer baru yang akan dikembangkannya. Pada awal 1970-an, ia mendapatkan pekerjaan barunya sebagai penulis buku panduan bagi mikroprosesor milik perusahaan komputer Intel.

Osborne meneruskan pekerjaan lepasnya sebagai penulis dan tahun 1972 mencoba mendirikan Osborne and Associates, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penulisan buku manual komputer yang sederhana, mudah, dan enak dibaca bagi penggemar komputer. Ia pun menulis sebuah buku yang diberi judul “The Value of Power”, yang kemudian mengubah judulnya menjadi “An Introduction to Microcomputers”. Ia mencoba menawarkan bukunya kepada sebuah penerbit yang berada di kotanya. Namun, sayangnya buku itu ditolak. Ia tidak pernah putus asa. Lalu, ia memutuskan untuk mencoba menerbitkan bukunya itu sendiri.

Dalam suatu acara di sebuah klub pengguna komputer, ia sempat memperlihatkan buku karyanya kepada Bruce Van Natta dari AMSAI, salah satu perusahaan komputer terkenal di AS. Setelah membaca buku tersebut, Van Natta tertarik dan memutuskan untuk menyertakan satu buku pada setiap komputer IMSAI yang akan dijualnya. Dengan awal yang baik dan saling menguntungkan ini, serta kepercayaan bahwa orang akan beramai-ramai mencari buku-buku panduan tentang komputer yang dapat mudah dibaca dan dimengerti, Osborn mencoba mendirikan perusahaan penerbitan sendiri bernama Osborn Books.

Lima tahun kemudian, penerbit Osborne Books telah menerbitkan lebih dari 40 judul buku tentang komputer. Lalu pada 1979 karena sesuatu hal, Osborne menjual perusahaan penerbitannya kepada McGraw-Hill. Dalam waktu yang sama, ia pun mulai mencoba menulis di sebuah kolom untuk majalah komputer Interface Age dan Infowold. Ia sangat yakin komputer akan dapat benar-benar berguna jika komputer tersebut dibuat mobile (dapat dibawa ke mana-mana) dan dinamis bersama orang yang menggunakannya, serta dapat digunakan kapan saja dan di mana saja orang itu berada. Ia mulai berpikiran bahwa suatu saat nanti perusahaan komputer yang ada saat itu pasti akan mengerti tentang konsep-konsep (ide-ide) yang ada di kepalanya. Namun, perusahaan komputer yang ada belum siap dengan konsep-konsepnya. Setelah menjual perusahaan penerbitannya, Osborn pun mulai mengalihkan tenaganya untuk mendesain komputer yang portabel, menarik, mudah digunakan, dan kuat.

Pada Maret 1980, dalam acara “West Coast Computer Faire”, ia bertemu dengan Lee Felsenstein, seorang ahli yang mendesain papan sirkuit untuk teknologi prosesor. Felsenstein memulai usahanya yang bergerak di pembuatan perangkat keras (hardware). Perusahaan hardware-nya itu tidak hanya memproduksi komputer-komputer yang portabel, tetapi juga menawarkan software-nya.

Felsenstein pun mulai tertarik mengikuti ide yang diajukan oleh Osborne, ia pun mulai mendesain sebuah komputer yang portabel, yang akan sanggup disimpan di bawah tempat duduk dalam sebuah pesawat. Komputer itu memiliki berat hanya 24 pound, memiliki tampilan (display) 52 kolom yang akan cukup di dalam layar 5 inci, tabung pelindung, dan 2 disk drive. Agar memenuhi kebutuhan display yang kecil, Felsenstein mencoba menyimpan informasi satu layar penuh dalam memori, dan memberi kemudahan kepada para pengguna jika mereka menekan tombol-tombol agar layar display menggulung.

Begitu hardware-nya terwujud, Osborne mencoba menghubungi beberapa penyedia software dan membuat perjanjian untuk menyediakan bahasa BASIC dan CBASIC, pengolah kata Wordstar, dan program pengolah data SuperCalc di setiap komputernya. Harga pasaran dari sotware-software tersebut sekitar $2.000, yang menyebabkan Osborne harus menaikkan harga asli dari setiap unit yang dijual. Osborne mulai memperkenalkan komputer barunya tersebut, yang diberi nama Osborne 1, di “West Coast Computer Faire” pada April 1981. Komputer tersebut merupakan komputer portabel pertama yang software-nya dapat diperoleh dengan harga $1.795 dan merupakan gebrakan yang mengejutkan serta menjanjikan untuk meraih penjualan yang sukses. Pada September 1981, Osborne Computer Cooporation (OCC) mendapatkan nilai penjualan pertamanya jutaan dolar AS. Bahkan, Osborne 1 menjadi salah satu PC yang paling laris dan banyak terjual yang dengan cepat mencapai penjualan puncak sekira 10.000 unit per bulan.

Di tahun kedua, perusahaan milik Osborne mencapai target penjualan 70 juta dolar. Ini membuat kewalahan para pesaingnya, seperti IBM dan Apple. Ini pun sangat diperparah lagi saat Osborne mengumumkan komputer barunya, Executive, lama sebelum barang tersebut siap dipasarkan. Hal ini membuat para konsumen menghentikan pembelian terhadap Osborne 1 sambil menunggu komputer baru yang akan dikeluarkannya. Namun, sayangnya pada September 1983, tanpa diketahui dengan pasti, OCC mengalami kebangkrutan. Karena penjualan Executive tidak selaris penjualan Osborne 1.

Pada musim semi 1984, Osborne kembali pada bisnis penerbitan. Firma barunya itu bernama Paperback Software International Ltd. Awalnya, ia berupaya untuk memublikasikan software yang murah untuk menyaingi software-software mahal yang sedang ada di pasaran saat itu. Pertama kali, idenya itu menemui kesuksesan dan ia pun dapat mengambil alih serta menarik para konsumen komputer terutama perusahaan-perusahaan di Inggris. Produk Osborne yang paling sukses adalah program pengolah data yang diberi nama VP Planner. Sayangnya, Lotus Development Corporation merasa bahwa program tersebut melanggar hak paten dari program mereka, Lotus 1-2-3. Pada 1987, Lotus menuntut software tersebut, dan menagih biaya lisensi software tersebut. Setelah melalui proses yang panjang di pengadilan, akhirnya pengadilan pun memutuskan bahwa penggandaan interface menu milik Lotus 1-2-3 dari software tersebut telah melanggar hak paten.

Bagaimanapun, Adam Osborne merupakan seorang penemu yang jenius tentang bagaimana membuat komputer portabel yang memberi kemudahan-kemudahan untuk para pengguna komputer. Tidak dapat disangkal lagi, ide-ide cemerlangnya akan sangat berguna sekali bagi masyarakat pengguna komputer saat ini. Adam Osborne meninggal di Kodiakanal, India selatan, pada 25 Maret 2003 setelah menderita penyakit yang berkepanjangan pada otaknya.***

(Yayan Sofyan Suri, Alumni FMIPA IPB Bogor, dari berbagai sumber)***

Read More......